Nextdoor telah membangun jaringan sosial untuk melayani lingkungan individu sejak 2011. Pengguna harus menunjukkan bukti domisili pada lingkungan tertentu yang harus diakui dengan harapan pengguna akan merasa aman untuk berbagi secara online sama ketika berbagi secara offline, menurut Nirav Tolia, CEO dari Nextdoor. Karena tidak biasa bagi pengguna untuk memposting nomor telepon, alamat atau bahkan nama anak-anak mereka di situs, jika mereka berada dalam lingkungan masyarakat yang tertutup.
Kegunaan dari aplikasi iPhone-nya telah populer. Karena terdapat lusinan cerita dari pengguna dalam membantu tetangga mereka, seperti bagaimana caranya untuk menghindari tiket parkir atau menemukan hewan peliharaan mereka yang hilang, hal ini merupakan sebuah contoh dimana kehadiran aplikasi mobilenya berguna.
“Dengan aplikasi Android, para tetangga dapat tetap berhubungan erat tentang segala sesuatu yang berada di lingkungan mereka tak peduli waktu atau tempat, tutur Tolia dalam siaran pers yang dilansir dari Mashable (21/08/2013/).
Pengguna sering mengkategorikan Nextdoor sebagai Facebook bagi lingkungannya, tapi itu tidak tepat, kata Tolia. Tidak seperti Facebook, dimana pengguna didorong untuk berbagi kehidupan pribadi seperti hari-hari mereka atau cerita yang menarik, Nextdoor lebih dari sebuah situs utilitas atau LinkedIn hybrid, terbatas pada mereka yang tinggal berdekatan. “Nextdoor bukan tentang ekspresi diri,” katanya pada Mashable.
Nextdoor memiliki daftar lebih dari 18000 lingkungan yang dapat dipilih pada situsnya, dan bertambah lebih dari 75 lokasi setiap harinya. Nextdoor berencana untuk memperluas ke Negara-negara lainnya seperti Canada pada tahun ini. Platform ini akan terus berkembang ke Negara-negara berbahasa Inggris dan non-Inggris sepanjang tahun 2014, Tolia menambahkan. (CC)
0 komentar:
Post a Comment